Panorama di sekitar Kawah Bromo
Bulan Juni identik dengan libur sekolah. Libur sekolah identik dengan liburan keluarga. Untuk liburan keluarga kali ini kita memilih Bromo sebagai tujuan utama. Setelah sekian lama Bromo ada dalam Bucket List, alhamdulillah akhirnya bisa tercapai tahun ini. Formasi masih sama seperti sebelumnya, kita โKeluarga Cemanaโ ada 8 personil (5 dewasa, 3 anak-anak).
Persiapan sebelum berangkat
Sebelum berangkat pastikan tidak ada barang yang tertinggal. Karena Bromo termasuk kategori wisata bersuhu dingin, persiapan harus benar-benar matang. Jangan sampai liburan jadi berantakan hanya karena persiapan yang kurang matang.
Panorama dari atas Bukit Cinta
Beberapa barang yang wajib dibawa:
- Pakaian tebal seperti jaket, sweater, kaos lengan panjang
(Kita anjurkan untuk memakai pakaian berlapis. Lapis pertama kaos lengan panjang, lapis kedua sweater, lapis ketiga jaket tebal, tapi pastikan tetap nyaman).
- Celana panjang dan legging
(Kita anjurkan untuk memakai celana berlapis. Lapis pertama legging/celana training, lapis kedua celana panjang, tapi pastikan tetap nyaman).
- Penutup kepala, syal, kaos tangan tertutup, masker, kaca mata
(Jika tidak punya/ lupa membawa di sekitar Homestay atau di lokasi wisata juga banyak yang menjual dengan harga terjangkau. Seperti syal atau penutup kepala Rp 15,000; kaos tangan Rp 10,000; masker Rp 5,000/3 pcs).
- Sepatu tertutup dan kaos kaki
(Ini wajib dipakai karena area wisata Bromo sangat berpasir. Bahkan dengan memakai sepatu tertutup dan kaos kaki saja, pasir masih bisa tembus).
- Obat-obatan, vitamin, sunscreen/ tabir surya
(Ini penting untuk menjaga kondisi badan agar tetap fit; pertolongan pertama jika masuk angin; serta menjaga kulit agar tidak terbakar sinar matahari, karena sebenarnya panas mataharinya terik tapi tidak terasa karena suhunya yang dingin).
Jasa sewa kuda sedang menunggu wisatawan
Perlengkapan pendukung:
Bromo terkenal dengan pemandangannya yang luar biasa indah. Jangan sampai momen-momen langka seperti ini tidak diabadikan dengan baik. Usahakan membawa kamera DSLR/mirrorless dan tripod. Tapi kalau tidak ada, usahakan smartphone memiliki kamera dengan resolusi tinggi dan pastikan batere full.
Karena kita menginap di homestay yang lengkap dengan fasilitas dapur, maka kita berencana untuk masak. Perlengkapan yang kita bawa diantaranya magic com, panggangan, kompor gas portable, panci, gelas, piring dan sendok plastik, pisau, cooler box (berisi bahan makanan), aneka bumbu, teh, kopi, gula, dst.
Lebih baik menyiapkan aneka snack dan minuman untuk di perjalanan. Jadi tidak perlu sering berhenti di jalan.
Jeep sedang menunggu wisatawan
Hari Pertama (22 Juni 2019): Perjalanan Semarang โ Bromo
Berangkat dari Semarang kira-kira pukul 07.30 masuk dari pintu tol Gayam Sari. Keluar pintu tol Probolinggo (Sukapura) pukul 11.30 (biaya tol kurang lebih Rp 400,000). Sudah waktunya makan siang, kita cari referensi kuliner terdekat dan menemukan Bakso Eddy Probolinggo yang jaraknya kurang lebih 5 KM ke arah kiri.
Letaknya persis di depan PT. Eratex Djaja. Tempatnya luas dan bersih. Walaupun ramai pengunjung, pelayanannya terbilang cepat. Harga per porsi bakso Rp 18,000. Setiap porsi isinya 6 buah jenis bakso (tahu bakso, bakso kotak, bakso urat, bakso isi, bakso halus, bakso goreng). Kalau mau tambah lontong juga bisa. Untuk urusan rasa tidak perlu dipertanyakan lagi, dijamin enak.
Homestay
Dari Bakso Eddy kita langsung menuju Homestay Mbak Lastri, jaraknya sekitar 30 KM, kurang lebih 1 jam perjalanan. Homestay ini berada di Kampung Quran Wonokerto Sukapura, lokasinya mudah untuk dicari. Tentu saja dengan bantuan Google Maps ๐
Kita sudah booking Homestay beberapa hari sebelumnya melalui aplikasi Agoda. Homestay ini ukurannya cukup luas, ada 3 kamar tidur (2 kamar dengan 2 bed) dan 1 kamar dengan 1 bed, 2 kamar mandi (masing-masing 1 di tiap lantai) lengkap dengan air hangat, dapur, ruang makan dan ruang TV. Lingkungannya asri dekat dengan Mushola dan perkebunan sayur warga.
Tanaman strawberry di perkebunan sekitar Homestay
Hari Kedua (23 Juni 2019): Kawasan Wisata Bromo Tengger – Solo
Kawasan Wisata Bromo Tengger
Ini hari yang ditunggu-tunggu, Tour Kawasan Bromo Tengger dimulai. Sebelumnya kita sudah sewa Jeep melalui Instagram (@sewa.jeepbromo). Sewa Jeep untuk 6 destinasi seharga Rp 700,000. Kita hanya menggunakan 1 Jeep. Kursi depan samping sopir diisi 1 dewasa 1 anak, belakang (kursi berhadapan) diisi 4 dewasa 2 anak.
Kita dijemput di Homestay pukul 03.00, perjalanan menuju Kawasan Bromo Tengger kurang lebih 1 jam. Sempat macet lumayan lama, karena banyaknya pengunjung. Kemungkinan jika lancar, hanya perlu 30 menit untuk sampai pintu masuk Kawasan Bromo.
Penanjakan 1
Sampai lokasi Penanjakan 1 sudah macet sekali, kira-kira pukul 04.30. Jeep parkir, kita lanjut jalan kaki (karena medan menanjak dan cukup jauh) akhirnya kita sewa ojek. Ojek dari Penanjakan 1 sampai Bukit Cinta Rp 50,000. Di sini ojeknya luar biasa, 1 ojek bisa membawa 2-3 orang sekaligus ๐
Bukit Cinta
Sampai lokasi Bukit Cinta kira-kira pukul 04.45. Di sini kita sholat subuh terlebih dahulu sebelum menaiki anak tangga untuk melihat sunrise dari atas bukit. Di lokasi ini banyak warung yang berjualan aneka makanan dan minuman. Yang paling laku tentu saja gorengan dan jagung bakar. Aneka macam gorengan harganya Rp 2,500; jagung bakar Rp 10,000.
Sunrise di Bukit Cinta
Tangga untuk mencapai bukit kurang lebih ada 200an anak tangga. Masya Allah perjuangan menaiki ratusan anak tangga terbayar dengan pemandangan matahari terbit yang luar biasa indahnya. Walaupun sempat kesulitan untuk mendapat spot foto karena jumlah pengunjung yang sangat banyak.
Pemandangan di Bukit Cinta
Kawah Bromo & Pura Poten
Puas menikmati pemandangan di Bukit Cinta kita langsung menuju ke Kawah Bromo. Jarak antara lokasi parkir Jeep dan anak tangga pertama Kawah Bromo lumayan jauh dengan medan berpasir dan jalan yang naik turun. Tapi tidak perlu khawatir karena di sana ada banyak kuda yang disewakan. Harga sewa kuda PP dari lokasi parkir Jeep ke area Kawah Bromo Rp 150,000. Atau Rp 100,000 jika hanya sampai ke Pura Poten. 1 kuda sebaiknya dinaiki 1 orang, jika dipaksakan diisi 2 orang berbahaya karena medannya yang susah.
Pemandangan dari atas Kawah Bromo
Setelah sampai lokasi, kuda akan parkir dan menunggu Anda hingga selesai menikmati pemandangan Kawah Bromo. Untuk bisa melihat Kawah Bromo, Anda harus menaiki anak tangga (lagi) yang jumlahnya kurang lebih 200an. Butuh perjuangan untuk bisa sampai atas, tapi setelah Anda berhasil sampai atas, semua lelah Anda terbayar dengan pemandangan yang luar biasa indah. Dari atas sini Pura Poten terlihat samar-samar di bawah tertutup kabut putih (atau lebih tepatnya debu/pasir yang bertebaran tertiup angin). Bukit-bukit kecil di sekitar kawah dengan latar belakang langit biru juga semakin menambah keindahan panorama.
-
-
Anak tangga pertama Kawah Bromo
-
-
Kawah Bromo
-
-
Anak tangga terakhir Kawah Bromo
Karena area untuk melihat kawah cukup sempit, dan banyaknya jumlah pengunjung, maka harus sangat berhati-hati dan memperhatikan sekeliling. Jangan sampai asik selfie dan berfoto tanpa memperhatikan keselamatan diri.
This slideshow requires JavaScript.
Pengalaman berharga tak terlupakan
Ada pengalaman berharga yang saya alami di sini. Kita berdelapan semua berkuda sendiri-sendiri, semua happy tidak ada masalah. Saat kita kembali dan sudah sampai lokasi parkir Jeep, tiba-tiba saja kuda yang saya tunggangi lari sekencang-kencangnya sampai Bapak pemilik kuda yang yang mendampingi saya kewalahan. Saya kaget dan tegang tapi alhamdulillah masih fokus dan berpegangan kencang, jadi tidak terjatuh/terlempar dari kuda. Si Bapak teriak ke saya, โMbak jaketnya dibuang sajaโ. Langsung seketika saya buang jaket saya dan alhamdulillah si kuda langsung berhenti dan jalan seperti biasa.
Foto terakhir sebelum turun dari Kuda
Jadi saat saya di atas Kawah Bromo, jaket luar saya lepas karena sudah siang dan suhu sudah tidak terlalu dingin. Jaket saya jepit/gantungkan di tas selempang. Saat kuda sampai lokasi parkir Jeep, persiapan turun, jaket tadi saya ambil/angkat dan saat itu juga kuda lari kencang tak terkendali. Ternyata menurut Bapaknya, si kuda ini takut/terganggu dengan jaket saya yang berkelebat-kelebat terkena angin dan mengenai badan si kuda.
Bukti Teletubbies/Savana
Sign Bukit Teletubbies
Destinasi selanjutnya adalah Bukit Teletubbies/Savana. Sesuai dengan namanya kita sudah bisa membayangkan seperti apa? Hamparan bukit-bukit kecil tertutup dengan rumput hijau luas membentang. Ditambah ada 4 orang berkostum teletubbies yang ada di lokasi. Dengan membayar Rp 10,000 pengunjung bisa berfoto dengan mereka.
Panorama di Bukit Teletubbies
Pasir Berbisik
Destinasi terakhir dari rangkaian tour ini adalah Pasir Berbisik. Sudah tidak asing dengan nama ini? benar sekali ini adalah lokasi syuting dari Film Pasir berbisik yang dibintangi oleh Dian Sastro Wardoyo. Lokasinya berupa hamparan pasir yang sangat luas dengan latar belakang gunung. Di sini biasanya pengunjung memanfaatkannya untuk berfoto dengan Jeep.
This slideshow requires JavaScript.
Kembali ke Homestay
Puas menikmati destinasi terakhir, kita keluar dari Kawasan Bromo Tengger kurang lebih pukul 10.30 langsung menuju Homestay. Sampai di Homestay kira-kira pukul 11.00 sesuai perkiraan dari Mas Ferry (sopir Jeep handal yang sekaligus jadi tour guide kita selama di Kawasan Bromo Tengger).
Kita istirahat sebentar, mandi, sholat dan makan siang di Homestay sebelum check out dan lanjut perjalanan ke destinasi selanjutnya. Setelah berdiskusi dengan berbagai pilihan akhirnya kita putuskan ke Solo (lagi) ๐
Perjalanan Bromo โ Solo
Dari Homestay kira-kira pukul 13.00 langsung menuju Solo. Di perjalanan kita booking Hotel melalui aplikasi Tiket.com. Kita memilih Adhiwangsa Hotel and Convention Hall yang lokasinya ada di Jl. Adi Sucipto No. 146, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Sebelum ke Hotel kita mampir makan di Ayam Goreng Mbah Mus. Selain lokasinya dekat dan searah dengan Hotel, juga merupakan warung favorit kita. Ayam gorengnya gurih dan empuk, pokoknya dijamin puas makan di sini. Check-in Hotel kira-kira pukul 19.00.
Daftar Menu Ayam Goreng Mbah Mus Solo
Hari Ketiga (24 Juni 2019): Solo โ Bawen โ Bandungan
Adhiwangsa Hotel and Convention Hall
Alhamdulillah semalam bisa istirahat dan tidur pulas setelah perjalanan yang cukup panjang dari Bromo. Pagi harinya sarapan di Resto Hotel. Tempatnya luas, variasi menunya cukup banyak dan rasanya juga enak. Jika di Hotel lain biasanya anak kita kena charge, di sini free tidak ada tambahan biaya lagi.
Setelah sarapan, anak-anak berenang di kolam renang yang lokasinya ada di depan Resto. Kolam renangnya cukup luas, dibagi menjadi 2; 1 untuk anak-anak dan 1 lagi untuk dewasa. Suasana di Hotel Adhiwangsa ini nyaman dan asri karena banyak pepohonan rindang di sekitar Hotel. Sangat cocok untuk liburan keluarga. Kita check-out pukul 12.00.
Kolam Renang Hotel Adhiwangsa Solo
Perjalanan Solo โ Bawen
Keluar dari Hotel langsung menuju Bawen. Kira-kira perjalanan 30 menit sampai pintu keluar Tol Bawen. Tujuan kita selanjutnya adalah Dusun Semilir yang lokasinya hanya 5 menit dari pintu tol Bawen.
Dusun Semilir
Sampai di lokasi kira-kira pukul 13.00. Tiket masuk ke Dusun Semilir hanya Rp 5,000/orang. Untuk bisa transaksi di dalam lokasi, kita harus menggunakan kartu khusus. Kartu ini bisa dibeli di loket tiket yang berada di depan. Minimal pengisian saldo kartu Rp 50,000. Jangan khawatir karena jika saldo Anda masih sisa, bisa di refund/ diminta kembali saat keluar nanti (lokasi refund juga sama di loket tiket depan).
This slideshow requires JavaScript.
Sebenarnya Dusun Semilir ini belum 100% siap, masih banyak wahana yang masih proses pembangunan. Yang sudah siap adalah stand aneka jajanan di sepanjang lorong menuju Resto Sepoi-Sepoi yang berada di ujung. Berbagai jajanan yang dijual seperti mendoan, mie cool, putu, klepon, sosis bakar, gulali, jagung serut, dll. Seperti umumnya tempat wisata sudah pasti harganya relatif mahal jika dibandingkan harga di luar. Misalnya untuk mie cool per porsi Rp 20,000; mendoan per biji Rp 3,500; jagung serut Rp 15,000; aneka es krim mulai Rp 25,000 dst. Selain stand makanan juga ada berbagai oleh-oleh mulai dari makanan hingga aneka kerajinan yang bisa dibeli (letaknya sebelum pintu keluar).
Objek ini cocok untuk Anda yang suka berfoto, karena arsitekturnya yang unik dan banyak spot foto yang bisa dimanfaatkan.
Bandungan
Destinasi terakhir dari rangkaian perjalanan liburan kita adalah Bandungan. Sebenarnya tujuan kesini hanya untuk beli gorengan, tahu serasi dan nangka ๐
Itulah tadi cerita singkat dari tiga hari perjalanan kita berdelapan. Sampai ketemu di perjalanan โKeluarga Cemanaโ berikutnya.
“A good friend knows all your best stories, but a best friend has lived them with you”